Cara penyajian makanan pada ibu hamil yang baik akan membuat bunda dan buah hati menjadi lebih sehat dan terhindar dari beberapa bahaya semisal keracunan makanan dengan kemungkinan terburuk berupa keguguran. Ibu hamil layaknya manusia pada umumnya yang rentan terhadap penyakit yang masuk melalui makanan dan minuman.
Penyebab Dan Bahaya Keracunan Makanan Pada Ibu Hamil
Ibu mengandung pun mengalami perubahan biologis pada tubuhya sehingga bumil dan janin yang masih dalam rahim rentang bahaya keracunan makanan. Sistem kekebalan tubuh ibu hamil itu melemah dibandingkan perempuan biasanya, dengan dampak tubuh bumil susah untuk mencegah dan menyembuhkan infeksi dan khususnya pada sistem pencernaan.
Wanita hamil harus tahu bahwa keracunan makanan itu di didapat beberapa jam sesudah mengkonsumsi makan makanan yang telah terkontaminasi, dan pada beberapa kasus keracunan terjadi lebih dari 1 hari sampai 1 minggu ke depan.
Keracunan makanan pada ibu hamil disebabkan oleh makanan yang membawa penyakit karena telah terkontaminasi oleh virus, bakteri atau parasit yang kita tahu dapat memberikan dampak buruk berupa perut mual, mulas, muntah, demam, dan diare berakibat pada dehidrasi dan kejang-kejang pada perut.
Ada beberapa bakteri berbahaya yang sering ada pada makanan yang mengandung racun seperti Listeria yang bisa menembus jaringan plasenta ibu hamil. Sehingga apabila Anda sakit karena Listeria maka ada risiko bahaya pada buah yang dapat juga terkena terinfeksi. Sedangkan kita ketahui bahwa sistem kekebalan tubuh janin itu belum cukup kuat untuk melawan bakteri berbahaya.
Bahaya keracunan makanan pada wanita hamil itu jelas mempengaruhi kesehatan Anda dan terlebih lagi buat buah hati. Apabila bumil mengalami keracunan makanan pada trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan maka bisa saja berakibat pada keguguran. Dan apabila terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan bisa berakibat pada bayi lahir prematur.
Dampak negatif keracunan paling parah adalah kematian bayi saat lahir atau bayi yang lahir dengan kondisi pesakitan. Oleh karena itu tips penyajian makanan pada ibu hamil haru diketahui mulai dari membeli, menyimpan, mempersiapkan dan memasak.
Cara Penyajian Makanan Pada Ibu Hamil Yang Aman
Ibu hamil harus menghindari makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya tadi dengan selalu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Memeriksa makanan ketika dibeli di pasar apakah itu ikan segar, buah, sayuran, daging dan bahan lainnya. Apabila membeli ikan segar maka bunda bisa melihat dagingnya masih kenyal, kulit terlihat bagus dan mata ikan terlihat masih bening, serta periksa bagian insang ikan apakah masih bagus atau berwarna merah segar.
2. Sebaiknya ibu hamil menyimpan makanan secara higienis dengan mencucinya terlebih dahulu dengan air bersih dan juga sabun khusus makanan semisal mama lemon. Kemudian bungkus dengan plastik kedap udara untuk disimpan di kulkas apabila akan dimakan besok.
3. Proses memasak harus dilakukan dengan higienis supaya makanan tidak terkontaminasi bakteri, virus atau parasit.
Ibu hamil hamil harus hati-hati pada telur dan produk telur mentah atau telur setengah matang karena bisa saja mengandung mikroorganisme berbahaya, juga seperti masakan salad, adonan kue setengah matang, saus dan minuman yang tidak diproses secara higienis.
Untuk telur sebaiknya dimasak pada suhu lebih dari 80 °C, matang telur itu dapat dilihat dari kuning telur yang sudah mengeras atau terlihat kecoklatan.
Cara pemberian makanan pada ibu hamil untuk daging sapi dan daging unggas harus dimasak pada suhu yang aman dan dalam jangka waktu yang cukup membuat bakteri, virus dan kuman mati.
Hindari menyajikan makanan mentas semisal sushi yang biasanya dibuat dari daging mentah. Dan juga jangan makan seafood yang bahannya didapat dari tempat berbahaya semisal tiram, kerang dan remis, kami sarankan ibu hamil memasak tiram, kerang dan remis sampai cangkang mereka membuka dan dagingnya terlihat mengeras.
Oke bunda ! sekian cara pemberian makanan pada ibu hamil yang dapat kami share sebagai panduan bagi Anda dalam menjaga kesehatan diri dan buah hati yang disayangi.
Penyebab Dan Bahaya Keracunan Makanan Pada Ibu Hamil
Ibu mengandung pun mengalami perubahan biologis pada tubuhya sehingga bumil dan janin yang masih dalam rahim rentang bahaya keracunan makanan. Sistem kekebalan tubuh ibu hamil itu melemah dibandingkan perempuan biasanya, dengan dampak tubuh bumil susah untuk mencegah dan menyembuhkan infeksi dan khususnya pada sistem pencernaan.
Wanita hamil harus tahu bahwa keracunan makanan itu di didapat beberapa jam sesudah mengkonsumsi makan makanan yang telah terkontaminasi, dan pada beberapa kasus keracunan terjadi lebih dari 1 hari sampai 1 minggu ke depan.
Keracunan makanan pada ibu hamil disebabkan oleh makanan yang membawa penyakit karena telah terkontaminasi oleh virus, bakteri atau parasit yang kita tahu dapat memberikan dampak buruk berupa perut mual, mulas, muntah, demam, dan diare berakibat pada dehidrasi dan kejang-kejang pada perut.
Ada beberapa bakteri berbahaya yang sering ada pada makanan yang mengandung racun seperti Listeria yang bisa menembus jaringan plasenta ibu hamil. Sehingga apabila Anda sakit karena Listeria maka ada risiko bahaya pada buah yang dapat juga terkena terinfeksi. Sedangkan kita ketahui bahwa sistem kekebalan tubuh janin itu belum cukup kuat untuk melawan bakteri berbahaya.
Bahaya keracunan makanan pada wanita hamil itu jelas mempengaruhi kesehatan Anda dan terlebih lagi buat buah hati. Apabila bumil mengalami keracunan makanan pada trimester pertama atau 3 bulan pertama kehamilan maka bisa saja berakibat pada keguguran. Dan apabila terjadi pada trimester kedua dan ketiga kehamilan bisa berakibat pada bayi lahir prematur.
Dampak negatif keracunan paling parah adalah kematian bayi saat lahir atau bayi yang lahir dengan kondisi pesakitan. Oleh karena itu tips penyajian makanan pada ibu hamil haru diketahui mulai dari membeli, menyimpan, mempersiapkan dan memasak.
Cara Penyajian Makanan Pada Ibu Hamil Yang Aman
Ibu hamil harus menghindari makanan yang telah terkontaminasi oleh mikroorganisme berbahaya tadi dengan selalu melakukan beberapa langkah sebagai berikut:
1. Memeriksa makanan ketika dibeli di pasar apakah itu ikan segar, buah, sayuran, daging dan bahan lainnya. Apabila membeli ikan segar maka bunda bisa melihat dagingnya masih kenyal, kulit terlihat bagus dan mata ikan terlihat masih bening, serta periksa bagian insang ikan apakah masih bagus atau berwarna merah segar.
Sedangkan cara pemberian makanan pada ibu hamil pada bahan sayuran dan buah sebaiknya dibeli pada penjual organik yang menjajakan bahan-bahan makanan yang bebas pestisida dan orang yang terpecaya, karena bahaya pestisida bagi tubu manusia telah diketahui secara gambalang
2. Sebaiknya ibu hamil menyimpan makanan secara higienis dengan mencucinya terlebih dahulu dengan air bersih dan juga sabun khusus makanan semisal mama lemon. Kemudian bungkus dengan plastik kedap udara untuk disimpan di kulkas apabila akan dimakan besok.
3. Proses memasak harus dilakukan dengan higienis supaya makanan tidak terkontaminasi bakteri, virus atau parasit.
Ibu hamil hamil harus hati-hati pada telur dan produk telur mentah atau telur setengah matang karena bisa saja mengandung mikroorganisme berbahaya, juga seperti masakan salad, adonan kue setengah matang, saus dan minuman yang tidak diproses secara higienis.
Untuk telur sebaiknya dimasak pada suhu lebih dari 80 °C, matang telur itu dapat dilihat dari kuning telur yang sudah mengeras atau terlihat kecoklatan.
Cara pemberian makanan pada ibu hamil untuk daging sapi dan daging unggas harus dimasak pada suhu yang aman dan dalam jangka waktu yang cukup membuat bakteri, virus dan kuman mati.
Hindari menyajikan makanan mentas semisal sushi yang biasanya dibuat dari daging mentah. Dan juga jangan makan seafood yang bahannya didapat dari tempat berbahaya semisal tiram, kerang dan remis, kami sarankan ibu hamil memasak tiram, kerang dan remis sampai cangkang mereka membuka dan dagingnya terlihat mengeras.
Oke bunda ! sekian cara pemberian makanan pada ibu hamil yang dapat kami share sebagai panduan bagi Anda dalam menjaga kesehatan diri dan buah hati yang disayangi.