Ketika seorang bayi lahir, barang tentu menjadi kewajiban dan tanggung jawab kedua orang tuanya. Termasuk kewajiban ayah ketika bayi lahir menurut Islam. Dalam setiap agama ada hal yang wajib dilakukan setelah bayi lahir. Dalam Islam, seorang laki-laki yang menikah bertanggungjawab menjadi kepala keluarga, menjadi imam bagi istri dan anak-anaknya. Laki-laki yang akan menikah harus menyiapkan diri untuk hal tersebut. Baik atau tidaknya sebuah keluarga serta anak bergantung pada bagaimana laki-laki tersebut menjadi imam. Bagaikan sebuah kapal berlayar dengan dipimpin nahkoda, seperti itulah tanggung jawab seorang laki-laki yang sudah menikah.
Islam memandang bahwa kewajiban Ayah memerankan fungsi penting dalam mewujudkan keluarga yang penuh kasih sayang dan cinta, baik kepada isteri dan kepada anak-anaknya. Apalagi anak yang baru lahir maka ada hal-hal yang berupa kewajiban ayah saat anak lahir yang sudah diajarkan oleh Nabi Saw untuk diikuti supaya mendapatkan anak yang sholih dan sholihah tentunya.
Setelah menikah dan memiliki anak, maka tanggung jawab laki-laki bertambah. Ada beberapa kewajiban ayah ketika bayi lahir menurut Islam, sebagai berikut
Mendoakan bayi bukan hanya setelah dia lahir. Dalam Islam, janin akan ditiupkan nyawa dan dituliskan semua takdirnya yakni jodoh, rejeki, kematian. Untuk itu budaya nya orang Jawa mengadakan acara “telonan” pada bulan ketiga dan juga “pitonan” pada bulan ketujuh yang menurut Islam budaya ini harus diganti dengan acara yang sesuai dengan syariat semisal tasyakuran tanpa ada hal-hal berbau khuforat dan lainnya.
Acara tasyakuran dengan menghadirkan orang-orang sholeh ini dimaksudkan untuk mendoakan bayi yang masih dalam kandungan.
Sebenarnya selain itu ada yang lebih penting. Orang tua dapat membiasakan memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran pada bayi sejak dalam kandungan. Sebab sesungguhnya setiap ayat dalam
Al-Quran adalah doa. InsyaAllah anak akan menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah, bermanfaat dan taat pada kedua orang tuanya maka ibu mengandung harus mendoakan bayi semenjak dalam rahim atau bahkan sebelum kehamilan.
Seorang bayi yang baru lahir wajib dipedengarkan lafadz Adzan. Mengumandangkan Adzan pada bayi adalah tugas ayahnya. Adzan adalah lafadz yang bermakna untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Yang Maha Esa. Dalam Islam suara Adzan adalah suara pertama yang bayi dengarkan ketika dia lahir.
Aqiqah sunnah dilakukan setelah bayi lahir. Aqiqah adalah pemotongan hewan kambing pada hari ketujuh bayi lahir. Untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu kambing. Kambing yang dipotong untuk aqiqah nantinya dagingnya akan diolah dan dibagikan.
Kewajiban selanjutnya adalah memberikan nama kepada bayi. Nama adalah doa, maka berikanlah nama yang baik untuk anak.
Ayah sebagai iman keluarga juga bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarga. Nafkah yang diberikan kepada keluarga haruslah nafkah yang halal. Dengan nafkah yang halal, apapun yang dimakan dan mengalir dalam darah anak adalah hal yang halal. Berbekal itu, anak akan tumbuh dengan hati yang baik dan berbakti. Untuk para laki-laki yang menikah dan memiliki anak ingtlah dan penuhi semua kewajiban ayah ketika bayi lahir menurut Islam.
Islam memandang bahwa kewajiban Ayah memerankan fungsi penting dalam mewujudkan keluarga yang penuh kasih sayang dan cinta, baik kepada isteri dan kepada anak-anaknya. Apalagi anak yang baru lahir maka ada hal-hal yang berupa kewajiban ayah saat anak lahir yang sudah diajarkan oleh Nabi Saw untuk diikuti supaya mendapatkan anak yang sholih dan sholihah tentunya.
Setelah menikah dan memiliki anak, maka tanggung jawab laki-laki bertambah. Ada beberapa kewajiban ayah ketika bayi lahir menurut Islam, sebagai berikut
1. Mendoakan bayi
Mendoakan bayi bukan hanya setelah dia lahir. Dalam Islam, janin akan ditiupkan nyawa dan dituliskan semua takdirnya yakni jodoh, rejeki, kematian. Untuk itu budaya nya orang Jawa mengadakan acara “telonan” pada bulan ketiga dan juga “pitonan” pada bulan ketujuh yang menurut Islam budaya ini harus diganti dengan acara yang sesuai dengan syariat semisal tasyakuran tanpa ada hal-hal berbau khuforat dan lainnya.
Acara tasyakuran dengan menghadirkan orang-orang sholeh ini dimaksudkan untuk mendoakan bayi yang masih dalam kandungan.
Sebenarnya selain itu ada yang lebih penting. Orang tua dapat membiasakan memperdengarkan ayat-ayat suci Al-Quran pada bayi sejak dalam kandungan. Sebab sesungguhnya setiap ayat dalam
Al-Quran adalah doa. InsyaAllah anak akan menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah, bermanfaat dan taat pada kedua orang tuanya maka ibu mengandung harus mendoakan bayi semenjak dalam rahim atau bahkan sebelum kehamilan.
2. Adzan
Seorang bayi yang baru lahir wajib dipedengarkan lafadz Adzan. Mengumandangkan Adzan pada bayi adalah tugas ayahnya. Adzan adalah lafadz yang bermakna untuk melaksanakan ibadah kepada Allah Yang Maha Esa. Dalam Islam suara Adzan adalah suara pertama yang bayi dengarkan ketika dia lahir.
3. Aqiqah
Aqiqah sunnah dilakukan setelah bayi lahir. Aqiqah adalah pemotongan hewan kambing pada hari ketujuh bayi lahir. Untuk anak laki-laki dua ekor kambing dan untuk anak perempuan satu kambing. Kambing yang dipotong untuk aqiqah nantinya dagingnya akan diolah dan dibagikan.
4. Memberi nama yang baik
Kewajiban selanjutnya adalah memberikan nama kepada bayi. Nama adalah doa, maka berikanlah nama yang baik untuk anak.
5. Memberi nafkah halal
Ayah sebagai iman keluarga juga bertanggungjawab mencari nafkah untuk keluarga. Nafkah yang diberikan kepada keluarga haruslah nafkah yang halal. Dengan nafkah yang halal, apapun yang dimakan dan mengalir dalam darah anak adalah hal yang halal. Berbekal itu, anak akan tumbuh dengan hati yang baik dan berbakti. Untuk para laki-laki yang menikah dan memiliki anak ingtlah dan penuhi semua kewajiban ayah ketika bayi lahir menurut Islam.